Total Pageviews

Get Gifs at CodemySpace.com

Breaking News

Minggu, 08 Februari 2015

Jenang Dodol

Jenang Dodol Khas Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)

Berbicara seputar kuliner khas Pacitan seperti tiada pernah usai. Selalu ada kuliner Pacitan yang unik, menarik dan memiliki cita rasa khas Pacitan. Salah satunya adalah jenang dodol Pacitan. Jenang satu ini adalah satu dari sekian banyak kuliner khas Pacitan yang menyajikan sensasi rasa yang ngangeni.
Dengan bentuk kecil namun kenyal, manis, dan bertaburkan wijen sebagai pelengkap, rasa dari jenang dodol Pacitan ini cukup nikmat kala menyentuh dinding – dinding di rongga mulut. Rasanya pun begitu manis dan wangi, sehingga jenang dodol Pacitan ini bisa dikatakan sebagai kuliner unggulan di Pacitan.
Jenang dodol Pacitan sendiri banyak ditemui di beberapa toko oleh – oleh khas Pacitan dengan harga yang bervariasi. Dengan berbahan baku tepung beras ketan, gula, dan santan sebagai bahan baku utama, jenang dodol Pacitan dapat dikategorikan kuliner yang dikonsumsi dengan bentuk sebagaimana adanya tanpa memerlukan rehidrasi serta cukup awet.
Selain itu, bahan baku tambahan jenang dodol Pacitan adalah vanili dan wijen untuk mendapatkan rasa yang khas. Biasanya, jenang dodol Pacitan ini cocok dikonsumsi sebagai oleh – oleh bagi keluarga, kerabat, atau bahkan dikonsumsi sendiri sebagai camilan dirumah.
Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 07 Februari 2015

Nasi Punten

Sego Punten Pacitan

Kali ini saya mau bercerita tentang masakan, tepatnya bercerita tentang resep nasi punten atau sego punten. Resep ini sudah saya coba beberapa hari yang lalu dengan sukses. Resep ini saya dapatkan dari simbah saya. Sego punten yang sekilas mirip lontong namun mempunyai ciri khas gurih dan “nenel”. Biasanya dinikmati dengan sambal tomat-terasi atau sayur dengan kuah pedas, misal sayur tahu-tempe-kentang, dan biasanya tak perlu lauk lagi. Punten memiliki kenangan yang cukup dalam bagi saya pribadi. Sejak kecil saya mengenal punten dari acara “sambatan” atau gotong royong di lingkungan. Atau kadang juga menjadi sajian untuk kirim – kirim ke sawah saat acara panen tiba. Dinikmati ditengah sawah sebagai menu sarapan, dengan sensasi pulen, gurih, dan dipadukan dengan sambal tomat atau sayur pedas, sungguh menggetarkan lidah dan menjadi sebuah makanan khas tak terlupa. Dan selama merantau di Jakarta biasanya bila pulang kampung dan hendak kembali ke tanah rantau saya sering diberi bekal Nasi Punten oleh simbah saya untuk menemani perjalanan di dalam Bis yang kurang lebih memakan waktu 16 jam. Menikmati sego punten di dalam bis menuju Jakarta menjadi sebuah film memori yang mengenangkan.
Oke langsung saja kita menuju Resep Sego Punten yang gurih itu.
Bahan – bahan :
- 500 gram Beras. Pilih beras yang pulen. Rendam dengan air kurang lebih selama 5 jam.
- 1 Butir kelapa. Parut ambil santannya dan jadikan 2 bagian yaitu santan kental (kanil) dan encer dengan perbandingan 1 : 3-4. Jadi, pertama peras parutan kelapa ambil santan kanilnya, kemudian peras lagi untuk diambil santan encernya. Atau kalau pakai santan dalam kemasan, misal pakai santan Kara ukuran kecil, siapkan 2 bungkus santan kara lalu untuk santan pertama campur dengan 1 bagian air dan untuk santan kedua campur dengan 3-4 bagian air. Saya lebih menyarankan pakai santan langsung dari kelapa parut, bukan santan instan.
- 2 lembar daun salam
- 2 Sendok makan garam kasar.
Cara memasak :
- Panaskan santan encer dalam panci hingga mendidih, lalu masukkan daun salam dan 2-3 sendok makan garam kasar.
- Kemudian masukkan beras dan aduk terus dengan perlahan – lahan untuk menghindari gosong dibagian bawah panci. Aduk, masak hingga santan kering, lalu campurkan santan kanil (kental) masak sambil terus diaduk hingga santan mengering. Angkat lalu diamkan (dinginkan) kira – kira 15 menit.
- Siapkan panci untuk memasak/mengukus nasi. Masak nasi kurang lebih selama 40-50 menit.
- Bila dirasa sudah matang, angkat nasi yang masih dalam keadaan panas dan segera tuangkan ke loyang atau tempat yang lain lalu tumbuk menggunakan “alu” dari kayu/batu atau bisa juga dengan batang daun pisang ditekuk dan dikasih penutup plastik. Tumbuk secara merata hingga menyerupai lontong. Kemudian padatkan dan bentuk sesuai selera. Iris kotak – kotak atau sesuai selera.
Nasi Punten Pacitan
- Jreeng..jreng, punten pun sudah siap untuk disantap.
Sekarang tinggal membuat sambal pelengkapnya.
Bahan sambal :
- 20 cabai jablay (rawit)
- 2 siung bawang putih
- 1 butir bawang merah
- 1 buah tomat, Belah menjadi 4 bagian
- 1 Lembar daun jeruk
- Terasi secukupnya
- Gula merah secukupnya
Cara membuat sambal pelengkap yang maknyos :
Goreng tomat, bawang merah, bawang putih, dan juga cabai rawit dengan api kecil. Usahakan jangan sampai overcook. Biasanya dalam menggoreng saya mendahulukan tomat, kemudian bawang merah dan bawang putih, baru cabai dan terasi. Kemudian ulek jadi satu dan tambahkan trasi dan gula merah sesuai selera. Saran saya, untuk gula merah tambahkan dengan porsi agak banyak untuk mendapatkan sambal punten yang khas pedas manis.
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, selain disantap dengan sambal, punten juga tak kalah nikmat jika disantap dengan sayur berkuah santan yang pedas. Punten juga bisa di dapatkan di pasar minulyo pacitan, namun tingkat kegurihannya pasti kalah jika dibandingkan dengan hasil kreasi sendiri. Silahkan dicoba, dipraktekkan, dan semoga bermanfaaat.
-
Baca Selengkapnya ...

Sayur Kalakan

5 Makanan Khas Pacitan Yang Terkenal


Selain terkenal akan keindahan wisata alamnya juga terkenal akan kulinernya. Sayur kalakan adalah salah satu menu favorit para wisatawan saat berkunjung ke pacitan. Sayur kalakan merupakan sayur yang dibuat dengan menggunakan bahan baku ikan hiu, dimasak pedas dan disajikan dengan nasi putih atau nasi tiwul plus dengan krupuk. Wuhh sangat nikmati menikmati masakan ini sembari melihat sekeliling pemandangan yang masih asri.
Sayur kalakan merupakan makanan khas dari pacitan jawa timur. Sayur ini identik dan hampir sama dengan sayur mangut khas jawa tengah. Perbedaannya adalah pada citarasa dan rempah-rempah yang digunakan dalam proses pemasakannya. Daging yang dipakai untuk membuat sayur ini adalah daging ikan hiu yang sudah diasap. untuk proses pemasakannya dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit agar bumbu meresap dan bisa langsung dinikmati bersama. Untuk yang ingin mempraktekkan memasak sayur kalakan, anda bisa melihat resepnya di bawah ini, tentang cara memasak sayur kalakan yang nikmat.
resep sayur kalakan yang lezat
Untuk membeli ataupun menikmati makanan ini anda tak perlu repot-repot mencari. Karena warung-warung dipinggir jalan di sekitar pantai, atau tepatnya di atas pantai teleng ria, banyak sekali penjual yang menjual makanan ini. Selain karena kelezatan rasanya yang menggugah selera, sayur ini dikatakan memiliki banyak sekali kasiat, terutama bagi kaum pria, yang dikatakan mampu menambah vitalitas dan semangat bagi pria dewasa. Namun untuk anak kecil juga tidak apa-apa kok untuk makan makanan satu ini.
bahan-bahan dan cara membuat sayur kalakan yang nikmat


Keunikan dan keragaman kuliner yang ada di pacitan tidak lepas dari kearifan budaya lokal dalam melestarikan budaya turun temurun dari nenek moyang sehingga bisa kita nikmati bersama saat ini. Ayo datang ke pacitan, dan cobalah, betapa lezatnya, nasi tiwul, dan sayur kalakan yang pedas.
Baca Selengkapnya ...

Putri Gunung

5 Makanan Khas Pacitan Yang Terkenal

Putri Gunung khas pacitan ini berbahan dasar Ketela Pohon atau lebih dikenal dengan kalu di pacitan orang menyebutnya telo kaspe, Makanan khas Kue Putri Gunung merupakan hasil olahan sederhana dengn proses pembuatanya membutuhkan waktu hingga 7 jam. Melalui proses fermentasi karena adanya ragi tape di dalamnya yang menambah kekenyalan dan kenikmatan rasanya. makanan khas ini biasanya di santap sebagai teman minum kopi ataupun minum teh, Rasa legit dari perpaduan ketela pohon, gula jawa, santan kelapa, juga hasil fermentasi yang menjadikan khasnya makanan yang satu ini.
Baca Selengkapnya ...

Selasa, 03 Februari 2015

Kali Maron



Selain pantai, Pacitan masih memiliki destinasi menarik yang bahkan belum banyak diketahui orang, yakni Sungai Maron. Inilah sungai tersembunyi yang masih dijaga kelestariannya.

Mungkin sebagian besar masyarakat kurang begitu mengetahui tentang Sungai Maron. Bahkan warga Pacitan sendiri banyak yang belum mengetahuinya. Hal ini dikarenakan akses menuju kesana belum diketahui oleh banyak orang.

Sungai Maron berada di Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Sungai Maron mengalir bermuara menuju Pantai Ngiroboyo.

Sungai Maron sangat berarti bagi masyarakat Desa Dersono dan Desa Sendang, karena berfungsi sebagai sumber air bagi kehidupan. Oleh karena itu sungai ini sangat dijaga kelestariannya.

Untuk promosi daerah dan sebagai hiburan masyarakat, tiap tahun di sungai Maron ini juga diadakan lomba dayung. Hingga sekarang sudah diadakan sebanyak dua kali sejak tahun 2012. Lomba Dayung ini boleh diikuti oleh siapapun.

Terkadang penonton tertawa terbahak-bahak karena peserta lomba dayung saling bertabrakan bahkan tak jarang yang tercebur ke dalam sungai. Banyak wisatawan baik dari Pacitan sendiri maupun dari luar pacitan yang menyaksikan lomba ini.


Baca Selengkapnya ...

Pemandian Air Hangat

Pemandian Air Hangat Tirta Husada Arjosari kini terus berbenah, seiring semakin populernya kawasan wisata alam yang terletak di lereng Gunung Kelir ini.
Setelah sempat dilakukan beberapa perbaikan fasilitas, pemandian air hangat tirta husada yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, ini kini mulai berwajah baru.
“Ada tambahan obyek wisata disini, yaitu kolam renang anak, yang dulu dipakai untuk villa, kini diganti menjadi kolam renang anak, “ papar Didik Utoyo, salah satu pengelola Pemandian Tirta Husada.
Diketahui, keunggulan Banyu Anget Tirto Husodo, selain panorama alam yang menawan dan mudah dijangkau dengan transportasi darat, air hangatnya berkhasiat untuk kesehatan.
zat yang terkandung di air pemandian ini mengandung zat kapur dan belerang dengan intensitas rendah.
“Fasilitas lain, adalah area bebas merokok yang paling atas, dan juga sumber mata air dibangun sedemikian rupa agar menarik, selain itu MCK di kawasan ini dibangun baru, yakni delapan pintu,” pungkasnya.
Selain membenahi fasilitas, pihak pengelola obyek wisata alam satu ini juga terus mengembangkan promosi wisata melalui website, yang bisa dikunjungi di www.banyuanget.com. 
Baca Selengkapnya ...

Kamis, 29 Januari 2015

Pantai Soge

Perjalanan darat menyusuri jalur lintas selatan Kabupaten Pacitan, Jatim, seketika terhenti manakala pandangan tertuju pada sekerumunan wisatawan bermain air tawar di muara Pantai Soge, salah satu destinasi wisata paling menakjubkan di daerah ini.

Niat untuk terus melaju di jalur bebas hambatan sepanjang pesisir selatan kota terpencil tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini pun pupus sudah.

Dengan wajah berbinar dan hati diliputi rasa penasaran, mobil kami parkir darurat di tepian JLS (jalur lintas selatan) dan kemudian bergegas menyusuri jalan setapak, melewati satu area parkir "dadakan" kendaraan roda empat dan roda dua, untuk kemudian turun tepat ujung muara Sungai Soge.

Takjub! Mungkin itu kata pertama yang paling pas untuk menggambarkan betapa indahnya eksotika lanskap pantai yang terbentang di kawasan Samudera Hindia itu.

Puluhan wisatawan lokal dari berbagai daerah, mulai anak-anak hingga orang dewasa terlihat begitu asyik bermain air di muara Sungai Soge yang jernih dengan pasir putihnya.

Alur muara sungai berkelok mengitari pasir putih yang membentang di tengah hingga jarak radius 150-an meter, sehingga memberi ruang cukup luas bagi wisatawan untuk bermain apa saja dan menikmati keindahan wahana alami pantai.

Sementara debur ombak terus bergulung dan memecah di tepian Pantai Soge, sekelompok wisawatan remaja lain asyik bermain sepak bola plastik atau sejenis futsal hingga puas.

Masih ada lagi satu wahana hiburan yang bisa dinikmati oleh pengunjung selain sekadar berdiri memandangi ombak di tepian pantai, bermain air, ataupun sekedar nongkrong di bawah nyiur pohon kelapa sembari menikmati sajian es kelapa muda.

Wahana itu adalah "danau kecil" yang terbentuk karena air laut tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air surut, dan terpisah oleh gundukan pasir putih yang membentang di tengah.
Danaunya tidak terlalu luas, tetapi sudah cukup untuk manuver "speed boat" atau kapal cepat kecil ataupun perahu wisata yang disewakan sejumlah nelayan setempat.

Tak heran jika danau kecil berair payau (air laut bercampur air tawar dari Sungai Soge) ini menjadi jujukan wisawatan.

Selain posisinya yang teduh di pinggiran kebun kelapa, hanya dengan biaya Rp15 ribu per orang mereka bisa menyewa jasa perahu wisata atau speed boat kecil untuk mengitari danau tersebut hingga beberapa kali putaran.

Gambaran pemandangan di atas hanya sebagian keindahan di kawasan pesisir Pantai Soge yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.

Siapa saja yang berkunjung di daerah ini masih akan disuguhi pemandangan lain yang tak kalah menakjubkan, di antaranya jembatan Soge di salah satu ruas JLS setempat yang dibuat futuristis dengan desain konstruksi pipa lengkung di bagian atasnya sehingga menyerupai rangka kubah raksasa.

Banyak wisatawan ataupun remaja lokal yang sengaja berhenti di sekitar jembatan Soge yang memiliki panjang sekitar 50 meter ini untuk sekadar berfoto narsis (selfie), atau menikmati pantai dari celah alur muara Sungai Soge.

"Sayang jika momen indah ini dilewatkan. Jembatan ini sudah menjadi salah satu ikon JLS Pacitan, karena desain konstruksinya berbeda dengan jembatan-jembatan lain pada umumnya," kata Winna, wisawatan asal Bogor sembari berfoto selfie dengan saudara-saudaranya.
Keramaian memang sangat terasa saat libur Lebaran 1435 H, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya Winna yang memang memiliki kerabat di Pacitan, banyak pemudik atau wisawatan yang sengaja datang ke surga wisata pesisir selatan Pacitan untuk sekedar membuktikan kabar yang berkembang dari mulud ke mulud ataupun berita perjalanan wisata yang dibuat sejumlah blogger maupun jurnalis media "online" atau daring.

Maklum saja, selain Pantai Soge yang menakjubkan saat dipandang dari salah satu ujung tanjakan jalan JLS, di sepanjang jalur lintas selatan yang barusan dibuka pada pertengahan 2012 itu banyak menyuguhkan wahana wisata pantai lain yang tak kalah memesona.

Menurut data dinas pariwisata setempat, total ada 17 wahana wisata pantai lain di sepanjang pesisir selatan Pacitan yang lokasinya dilewati atau berdekatan dengan jalur lintas selatan.

Mulai dari Pantai Banyu Tibo, Buyutan, Karang Bolong, Srau, Klayar dan Watu Karung yang ada di sebelah barat Kota Pacitan, Pantai Teleng Ria, Tamperan Gung, Kali Uluh, dan Wawaran yang ada di sekitar Kota Pacitan, hingga Pantai Pidakan, Soge, Tawang, Taman, dan Kunir yang ada di sebelah timur daerah ini.

Masing-masing pantai memiliki panorama khas yang akan membuat siapa saja yang berkunjung ke daerah ini berdecak kagum. Sebab pada dasarnya, pantai-pantai di daerah ini masih sangat alami, atau orang jamak menyebutnya sebagai destinasi wisata yang masih "perawan".

Bahkan orang Pacitan sendiri, konon banyak yang belum mengetahui atau menginjakkan kaki di sebagian besar obyek wisata pantai tersebut karena lokasinya, dulu belum memiliki akses kendaraan.

Surga di belahan pesisir selatan Kabupaten Pacitan yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur ini baru terkuak dan menjadi perbincangan banyak blogger dan wisawatan setelah pemerintah membangun jalur lintas selatan sepanjang 70-an kilometer di daerah ini, mulai dari Kabupaten Wonogiri, Jateng di sisi barat hingga Kabupaten Trenggalek yang ada di ujung timur Pacitan.

Anda yang ingin sekadar menjelajah di jalur cincin pantai Pacitan ini, hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai dari ujung barat JLS Pacitan yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, Jateng hingga ujung timur Pacitan yang berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek.

Menuju Pantai Soge dari Pacitan kota berjarak sekitar 24 Km yang mampu ditempuh kendaraan umum (bus) sekitar 30 menit, sementara dari Surabaya waktu tempuh sekitar 7 jam dan dari Tulungagung 3,5 jam, sedangkan dari Solo 4 jam.

Namun, jika ingin sekaligus menikmati setiap destinasi pantai berikut aneka panorama keindahan lainnya, kebutuhan waktu bergantung pada setiap pelancong untuk mengatur ritme perjalanan masing-masing.

Kami saja yang sempat mampir di Pantai Soge selama kurang lebih dua jam, merasa tak cukup puas dan rasanya ingin menghabiskan waktu seharian mulai pagi hingga sore agar bisa menyaksikan saat-saat matahari terbit (sunrise) dan tenggelam (sunset). Penasaran? silahkan buktikan sendiri. Sebagian surga itu benar-benar ada di pesisir selatan Pacitan.
Baca Selengkapnya ...

Pantai Wawaran


Pacitan memiliki beberapa wisata pantai yang sangat indah mempesona, di antaranya yang cukup memukau adalah Pantai Wawaran. Pantai Wawaran merupakan pantai yang dinobatkan oleh pemerintah sebagai pantai sentra nelayan yang memenangkan Optimalisasi Penangkapan Ikan (Optikapi) Tingkat Nasional pada tahun 2005. 

Tak heran, saat Anda berkunjung ke pantai ini, Anda akan melihat banyak perahu nelayan di pinggir pantai dan bau amis ikan memenuhi pantai ini. Pantai Wawaran berlokasi di dusun Wawaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Untuk mengakses lokasi ini, Anda akan melewati jalan yang lurus dan mulus hingga mencapai pusat kebon agung.

Kemudian medan yang Anda hadapi akan berubah menjadi berkelok dan menanjak ketika sampai di Gunung Lima. Begitu sampai di lokasi wisata Pantai Wawaran, maka segala lelah dan penat di saat perjalanan akan menghilang saat Anda menghilang indahnya pemandangan alam pantai khas laut selatan disini. 

Indahnya hamparan pasir putih dan lebatnya hutan bakau dan nyiur di tepi pantai sayang sekali dilewatkan begitu saja. Panorama alam yang masih asri ini dilengkapi dengan deburan ombak besar yang menerjang karang-karang terjal di sekitarnya. Nikmatilah wisata pantai yang begitu indah di Pantai Wawaran, Pacitan. Pantai yang menjadi sumber utama mata pencaharian para nelayan yang ada disini selalu membuat pengunjung terpesona dengan keindahan alamnya yang masih asri dan terjaga.

Baca Selengkapnya ...

Pantai Watu Karung


Kota Pacitan memang kota yang memiliki gugusan pantai selatan yang begitu indah selain di Yogyakarta. Keindahan pantai-pantai yang terdapat di balik pegunungan seperti Pantai Klayar, Pantai teleng Ria yang sudah terkenal di Pacitan ternyata masih mempunyai keesotikan pantai yang lain dan berbeda dengan pantai lainnya.Pantai Watu Karung yang kelebihanya adalah sebagai tujuan tempat olahraga surfing di Pulau Jawa dan juara dunia surfingpun pernah merasakannya disini.
panorama pantai watu karung pacitan-jawa timur
pantai watu karung pacitan jawa timur

surfing pantai watu karung pacitan jawa timur


Pantai Watu Karung atau warga sekitar menyebutnya dengan Pantai WK ini berada diujung perkampungan. Pantai ini terletak tidak jauh dengan Pantai Srau yang berjarak tempuh sekitar 45 menit perjalanan. Karena belum banyak yang mengetahui keberadaan pantai ini menjadikan pantai ini masih sepi dan masih terjaga kelestariannya.
Walaupun pantai ini tidak begitu luas. Keindahan Pantai Watu Karung memang sangat indah, dikejauhan terdapat pemandangan batuan karang besar yang berjejer dan sedikit dihiasi tumbuhan yang berwarna hijau. Pasir pantai yang putih bersih masih terbebas dari sampah menjadikan pemandangan yang begitu menyegarkan. Air laut yang berwarna hijau di tepian dan jernih membuat karang-karang serta biota laut yang berada diwahnya kelihatan tanpa kita harus menyelam.
Pantai yang langsung berhadapan dengan samudera hindia ini menjadikan pantai ini memiliki ombak yang begitu besar tetapi tidak sampai ke bibir pantai. Keadaan di bibir pantai ombaknya cukup landai sehingga pengunjung bisa bermain-main air di pinggiran pantai. Keadaan ombak ini menjadikan pantai ini sebagai spot tempat surfing yang paling cocok. Para pecinta olah raga surfing yang bukan hanya dari negara Indonesia saja, tetapi dari berbagai negara di dunia menjadikan Pantai Karang Watu sebagai surga surfing di Indonesia selain di Bali. Jadi jangan heran apabila waktu berkunjung disana akan menemui banyak bule yang sedang menaklukan ombak dengan papan seluncurnya. Selain aktifitas surfing, disana juga akan menemui aktifitas yang dilakukan oleh warga sekitar yaitu memancing di lautan. Tak jauh dari pantai juga ada sebuah dermaga yang dipenuhi oleh kapal-kapal nelayan dan terdapat tempat pelelangan ikan yang menwarkan hasil tangkapan para nelayan.
Pantai Watu Karang terletak di Desa Watu Karung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur.
Pantai Watu Karung mempunyai jarak tempuh dari pusat Kota Pacitan kurang lebih berkisar 40 km. Akses jalan menuju ke lokasi bisa di kejernihan air pantai watu karang pacitan-jawa timurtempuh dengan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat karena belum ada angkutan umum yang khusus menuju lokasi pantai watu karung dari jalan raya.
Bagi pengunjung yang dari arah timur, bisa melewati rute Ponorogo – pacitan yaitu via Ponorogo – purwantoro – Nawangan – Arjosari – Pacitan.
Apabila dari arah Kota Solo. Jika melewati jalur ini, dari pacitan kota sepanjang jalan raya anda akan di suguhi panorama pantai teleng ria, karena jalan menuju pantai watu karung menyusuri di sekitar pinggiran pantai teleng ria yang tanpak dari atas. Di lanjutkan memasuki hutan lebat milik pemerintah samapai di kecamatan pringkuku.
Fasilitas dan Akomodasi
Terdapat beberapa coutage sederhana yang berasal dari rumah warga dan disulap menjadi sebuah penginapan.
Baca Selengkapnya ...

Pantai Teleng Ria


Berjarak sekitar 5 menit dari pusat kota Pacitan, atau sekitar 3,5Km, Pantai Teleng Ria merupakan obyek wisata yang paling banyak di kunjungi saat berada di Pacitan.
Pantai ini berhadapan langsung dengan Pantai Selatan, dengan hamparan pasir putih sepanjang 3Km. Ombak di pantai inipun cocok bagi mereka yang ingin berenang atau hanya untuk bermain-main di kala liburan keluarga. Pemandangan yang melatarbelakangi pantai inipun tak kalah indah, karena disekitarnya dikelilingi oleh rangkaian gunung Limo.
Selain sebagai obyek wisata, Pantai Teleng Ria ini juga dijadikankan untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga pengunjung dapat membeli ikan segar yang baru di tangkap oleh para nelayan.
Baca Selengkapnya ...

Pantai Pidakan




Pernah mendengar "Pantai Pidakan" ? Pasti pernah kan ? Nah sekarang kami akan mepost tentang Wisata Pantai Pidakan. Pantai Pidakan adalah Pantai Yang ada di Pacitan , lokasi pantai ini di Daerah Tulakan, Tepatnya di Desa Petung Tulakan . Pantai tersebut terkenal keindahan alam dan terkenal kesejukannya .Tetapi jalan menuju ke Pantai tersebut kurang memadai. Pantai Pidakan juga terkenal akan keMistisan nya , kata orang disana Pantai Pidakan banyak menelan korban , mengerikan sekali sobat . Pantai tersebut emang masih perawan, konon para wisatawan berpergian ke Pantai tersebut saat memotret Batu besar disana , orang tersebut langsung kesurupan ,aneh dan heran betapa angker nya pantai tersebut . sebenarnya pantai tersebut sepi akan pengunjung, mungkin karena takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan . K" Jika di pantai tersebut tidak neko-neko dan tidak merusak keindahan pantai , maka orang tersbut akan selamat" Ujar orang yang ada disekitar, Bagi anda semua yang suka membolang dan suka menejelajahi wisata Bahari dapat berkujung kesana , dijamin gak nyesel , Pantangan disana Boleh Mengambil gambar tapi jangan sampai anda mengambil barang atau benda di Pantai tersebut .

Baca Selengkapnya ...

Rabu, 28 Januari 2015

Nasi Tiwul

Nasi Tiwul Bu Gandos
Ingin bernostalgia dengan menyantap tiwul ? Pacitan lah salah satu tempat yang tepat. Jangan harap Anda bisa menemukan tiwul di kota-kota besar. Makanan pengganti nasi ini dulu menjadi makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia, namun kini gaungnya semakin berkurang seiring dengan perkembangan jaman. Terletak di Jl. Solo - Pacitan Km 5 Pacitan, Nasi tiwul bu Gandos menawarkan menu nasi putih, nasi tiwul dan masakan sea food sederhana yang lezat dengan harga murah. Yang menjadi primadona adalah perpaduan nasi tiwul dengan sayur kalakan ikan hiu. Perpaduan tiwul yang kenyal dengan pedas dan gurihnya sayur kalakan ikan hiu membuat makanan khas Pacitan berbahan baku singkong ini menjadi primadona. Di restoran Bu Gandos, tiwul disajikan bersama dengan sayur kalakan ikan hiu. Potongan ikan dimasak dalam kuah santan yang pedas, mirip dengan mangut. Siraman kuahnya membuat tekstur tiwul yang pera menjadi lebih mudah ditelan. Jangan khawatir, Anda tidak sedang berpartisipasi dalam pemusnahan hiu. Ikan yang dimasak bukanlah hiu yang sebenarnya melainkan memiliki bentuk mirip ikan hiu. Bila suka, Anda juga bisa menambahkan sambal terong atau lalapan lengkap dengan sambal mentahnya. Tersedia juga berbagai jenis ikan goreng sebagai lauk. Hmmmm, rasanya benar-benar mantap ! Anda bisa menikmatinya sambil lesehan dengan pemandangan yang menghadap langsung ke arah Pantai Teleng Ria yang indah.

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
Ingin bernostalgia dengan menyantap tiwul ? Pacitan lah salah satu tempat yang tepat. Jangan harap Anda bisa menemukan tiwul di kota-kota besar. Makanan pengganti nasi ini dulu menjadi makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia, namun kini gaungnya semakin berkurang seiring dengan perkembangan jaman. Terletak di Jl. Solo - Pacitan Km 5 Pacitan, Nasi tiwul bu Gandos menawarkan menu nasi putih, nasi tiwul dan masakan sea food sederhana yang lezat dengan harga murah. Yang menjadi primadona adalah perpaduan nasi tiwul dengan sayur kalakan ikan hiu. Perpaduan tiwul yang kenyal dengan pedas dan gurihnya sayur kalakan ikan hiu membuat makanan khas Pacitan berbahan baku singkong ini menjadi primadona. Di restoran Bu Gandos, tiwul disajikan bersama dengan sayur kalakan ikan hiu. Potongan ikan dimasak dalam kuah santan yang pedas, mirip dengan mangut. Siraman kuahnya membuat tekstur tiwul yang pera menjadi lebih mudah ditelan. Jangan khawatir, Anda tidak sedang berpartisipasi dalam pemusnahan hiu. Ikan yang dimasak bukanlah hiu yang sebenarnya melainkan memiliki bentuk mirip ikan hiu. Bila suka, Anda juga bisa menambahkan sambal terong atau lalapan lengkap dengan sambal mentahnya. Tersedia juga berbagai jenis ikan goreng sebagai lauk. Hmmmm, rasanya benar-benar mantap ! Anda bisa menikmatinya sambil lesehan dengan pemandangan yang menghadap langsung ke arah Pantai Teleng Ria yang indah.

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
Baca Selengkapnya ...

Industri Gerabah

Gerabah Wong Ndeso Lebih Indah
GERABAHTak benar kalau hasil produk­si wong ndeso itu berkuali­tas rendah. Ini dibuktikan pengrajin gerabah Desa Purwosari, Pacitan yang berhasil membuat gerabah lebih halus dan lebih indah sehingga dengan mutu produk yang lebih berkelas banyak diminati pembeli yang datang dari berbagai daerah di luar Pulau Jawa.
Dibanding produksi dari pabrik yang memanfaatkan teknologi tinggi, para pengrajin gerabah desa ini mampu mempertahankan karyanya dengan meningkatkan ketrampilannya melalui pendidikan dan pelatihan. Menurut mantan Kades Purwosari, Sriono pihaknya sering mendatangkan pelatih dari Kasongan, Bantul Yogya dan Bayat untuk mendidik warganya agar mampu memproduksi gerabah lebih bagus baik dari sisi disain mau­pun kualitas produk.
“Untuk meningkatkan daya saing, kita pernah kita mendatangkan tenaga pelatihan dari Kasongan Bantul Yogya dan Bayat untuk memberikan ilmu­nya. Sekarang hasilnya bisa kita lihat, gerabah Purwosari tak kalah kelasnya dengan gerabah daerah lain,” katanya.
Kepala Desa Purwoasri Andi Rahmanto mengatakan kreatifitas warga diteruskan dengan bantuan program PNPM yang berusaha menjadikannya sebagai daerah tujuan wisata. Sebuah gerai dibangun dan di dalamnya telah diisi produk kerajinan gerabah yang disedikan bagi pembeli dating dari luar daerah. “Dengan adanya bantuan PNPM Pariwisata sekarang sudah punya gerai, bahkan sudah ada pengisian barang. Untuk
tamu atau pembeli dari luar kota bisa langsung datang ke gerai kami,” pintanya.
Kerajinan gerabah di Desa Pur­wosari adalah kaum perempuan. Menurut seorang pengrajin Sulastri (39), di tangan wanita, sebuah karya akan terlihat lebih artistik karena di­kerjakan lebih cermat penuh dengan sentuhan rasa seni tinggi. “Dibuatnya secara tradisional dengan tangan dan perasaan hati untuk membentuk karya seni bercita rasa tinggi”, jelas Sulastri.
Selain lebih indah, gerabah Pur­wosari turut memberi andil dalam meningkatkan kesejahteraan ke­luarga, sebab setiap rumah di desanya dipastikan memiliki usaha gerabah sebagai mata pencaharian utama selaian bertani. “Setiap rumah mempunya usa­ha ini sebagai mata pencaharian,” kata Sulastri.
LEDRE002Di tangan Sulastri, ta­nah liat disulap menjadi cobek, anglo, penutup wajan, pot, patung dengan beragam ornamennya serta bentuk-bentuk lainnya yang berbahan baku tanah. Hasil karyanya pun dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 1000 sampai Rp 700 ribu/buah. “Saya cu­ma bikin mentahan lalu saya kirim ke pengepul untuk di bakar’, terang Sulastri. Untuk penghasilan per bulan dari barang yang saya setorkan ke pengepul sekitar Rp 500.000, itupun tergantung banyaknya yang saya setor. Apalagi kalau musim penghujan tidak ada matahari, jelas produksi kami menurun,” tuturnya.
Tak kalah penting sebagai penunjang usaha para pengrajin yang semuanya wanita telah didirikan koperasi wanita “Maju Asri”. Meski masih berumur jagung, koperasi yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jatim Soekarwo kategori,” Bekerja Sangat Baik Tahun 2009″ telah memiliki om-set diatas seratus juta. Selain gerabah, Purwosari juga menghasilkan genteng pres untuk memenuhi kebutuhan warga Pacitan.
PERAJIN gerabah di Desa Purwosari, Pacitan menghasilkan karya lebih indah. yang dari tahun ke tahun semakin me­ningkat. Di sisi lain, produsen genteng pres sulit untuk memenuhi permintaan lokal, karena terkendala faktor cuaca, bahan baku serta peralatan yang ma­sih kurang.
Menurut Turijan (50) dia mem­bangun usaha genteng pres di De­sa Purwoasri Dusun Padi Kec. Ke-bonagung Pacitan sejak 1982 dan sampai sekarang masih menjadi penopang ekonominya. Setiap bulan dia mendapat dua kali pemesanan dengan harga Rp 900/buah. “Kalau musim panas, hasilnya bisa maksimal, tetapi jika musim hujan, jumlah produksinya turun,” terangnya.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan lokal, kami sangat memerlukan alat yang memadai maupun sistim pe­ngeringan yang optimal. Dengan tambahan alat pres ini diharapkan produksinya meningkat. “Permintaan saya adanya bantuan cetakan genteng, sebagian sudah ada yang dapat ban­tuan dari instansi terkait, namun belum semua dapat,” terang Turijan.
Baca Selengkapnya ...

Industri Ayaman Bambu

Tanaman bambu di Kabupaten Pacitan tersebar diseluruh kecamatan. Memiliki area seluas 1.896 Ha. Tanaman bambu itu sendiri di produksi menjadi anyaman bambu, kemarang dan lain-lain. 

Industri anyaman bambu saat ini berjumlah 635 unit dengan tenaga kerja 1.331 orang dan jumlah produksi sebanyak 904.320 buah pertahun. Untuk daerah pemasarannya ke Pacitan dan Wonogiri.
 
 



Baca Selengkapnya ...

Minggu, 18 Januari 2015

Sale Pisang

Pernah berkunjung ke Pacitan? atau mungkin kata Pacitan terdengar asing di telinga Anda? saya beri cerita singkat mengenai Pacitan. Pacitan adalah nama sebuah kota yang terletak di selatan Jawa Timur, berbatasan dengan Jawa Tengah, ibu kota dari kabupaten Pacitan. Presiden Republik Indonesia saat ini, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono lahir di kota ini lho. Kota ini menyimpan obyek wisata alam yang menarik, seperti pantai Srau, pantai Teleng Ria, pantai Klayar, pantai Watukarung, Goa Gong, Goa Tabuhan, Monumen Sudirman, dan lain-lain. Bagi para peselancar silahkan mencoba asyiknya gulungan ombak di Pantai Srau, Pantai Watukarung dan Pantai Teleng Ria, tak kalah dengan gulungan ombak di Bali lho! Pantai dengan pasir putih dan laut biru begitu memanjakan mata.. masih ragu? tanyakan ke mbah google hehehe
Untuk berkunjung ke kota ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 3 jam perjalanan dari Jogjakarta atau 4 jam perjalanan darat dari Solo. Dari Jogja, banyak tersedia jasa travel menuju kota ini. Nah, bila Anda berkunjung ke Pacitan, kurang lengkap rasanya bila tak membawa oleh-oleh khas dari kota ini. Apa saja oleh-oleh khas Pacitan? salah satunya adalah sale pisang anggur.
Sale pisang anggur adalah sale yang terbuat dari buah pisang, diproses dengan cara diiris, lalu dijemur dan dioven, kemudian dikemas sehingga menjadi bentuk seperti buah anggur.
Ini adalah salah satu produsen sale pisang anggur ini, beralamat di dusun Prambon RT 02/RW 02, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Kota Pacitan. Contact person: Donna 081259498649 / Desi 089635926832.
Oleh-oleh khas Pacitan? Sale pisang anggur bisa menjadi pilihan :)sale pisang
Baca Selengkapnya ...

Minggu, 11 Januari 2015

Pantai Srau

Langit biru, ombak berdebur, pasir putih, air laut yang jernih, dan udara yang penuh oksigen...segar! Buat yang suka keindahan, pencari inspirasi, adventurer, atau cuma sekedar jalan-jalan; Pantai Srau di Pacitan Jawa Timur adalah salah satu pantai yang tidak boleh terlewatkan untuk dikunjungi. Pantai Srau terletak di Dusun Srau Desa Candi Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Tepatnya 25 km di sebelah Barat Kota Pacitan. Pantai ini dapat ditempuh baik dari Kota Pacitan dengan menempuh perjalanan selama 1/2 jam, maupun dari Kota Solo dengan melewati kaki Gunung Lawu, menempuh arah menuju Pantai Teleng Ria Pacitan. Di pinggir jalan utama menuju Teleng Ria ini, akan terpampang petunjuk jalan menuju Srau, walaupun untuk menuju lokasi masih ada jarak sekitar 15km dari petunjuk tsb. Rute dari Solo adalah: Solo – Sukoharjo – Ngadirojo – Baturetno – Giriwoyo – Donorojo – Punung – Pringkuku – Desa Candi - Pantai Srau. Perjalanan dengan mobil pribadi akan memakan .waktu sekitar 3,5 - 4 jam dengan melalui jalan pegunungan yang sempit dan berkelok-kelok, namun aspalnya cukup mulus dan banyak pemandangan bagus yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan. Pantai Srau pada saat ini belum begitu banyak di kenal orang, justru dengan begitu kebersihannya masih sangat terjaga, serta suasananya masih alami. Namun begitu bersama dengan Pantai Klayar dan Watu Karung, pantai-pantai ini mulai dikenal oleh para 'bule' sebagai lokasi surfing. Pantai Srau terdiri dari 3 bagian pantai, yang dipisahkan oleh bukit-bukit karang. Tarif masuk ke Lokasi, cukup Rp 3 saja (tahun 2015), itupun sudah termasuk biaya parkir. Pantai pertama yang tidak jauh dari loket masuk ditandai dengan adanya bukit-bukit karang di tengah laut, maupun di bibir pantai. Ombak di pantai ini lumayan besar, pasir pantainya putih dan air lautnya sangat biru. Dipisahkan oleh perbukitan, sekitar 100 meter kemudian ke arah Barat tampaklah pantai kedua, dengan pasir yang sama-sama putih bersih dan lautan biru jernih. Banyak terdapat pedagang makanan-minuman menggelar dagangannya di warung-warung sederhana di bagian pantai ini. Dudukan dari beton di beberapa bagian pantai, memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan dari pinggiran pantai. Di pantai ini juga terdapat lokasi surfing, yang sering dikunjungi bukan hanya oleh penduduk lokal namun juga oleh wisatawan mancanegara. Terowongan laut, yang terdapat di pantai kedua Terowongan dari karang ini salah satunya, yang menjadi keunikan pantai Srau dibanding pantai-pantai lainnya. Daya tarik lainnya adalah jenis pasir pantainya yang merupakan pecahan dari karang-karang yang terhempas ke daratan, yang lambat laun menjadi pasir yang butir-butirnya halus dan bersih. Pasir pantainya berbulir halus....pecahan dari karang-karang yang terhempas ombak Bila kita melanjutkan perjalanan, deretan pohon kelapa yang berjejer di pinggir pantai akan menyambut kita, sesaat sebelum memasuki kawasan pantai ketiga yang terletak di bagian paling Barat pantai Srau. Pantai ini ditandai dengan adanya semacam anjungan di atas bukit karang yang relatif luas. Dengan menaiki bukit ini, kita leluasa memandang jauh ke lautan lepas dengan airnya yang berwarna biru, memuaskan dahaga kita akan keindahan alam, karunia Sang Pencipta. Dan pada sore hari, dari atas bukit ini kita dapat melihat pemandangan sunset yang menawan. Semua kawasan pantai tersebut dihubungkan oleh jalan beraspal mulus menyusuri sepanjang bibir pantai, memisahkan pasir pantai dengan hamparan rerumputan yang ditumbuhi pohon kelapa Seperti pada Pantai Teleng Ria Pacitan, pantai ini juga pada waktu-waktu tertentu didatangi ubur-ubur yang beracun. Racunnya membuat kulit terasa terbakar. Walaupun adanya hanya pada musim-musim tertentu, namun kita perlu tetap waspada. Tapi, jangan khawatir di loket masuj selalu disampaikan informasi tentang ini, sehingga kita tetap aman jika berkunjung dan bermain di pantai ini. So....ayo ke Pantai Srau !
Baca Selengkapnya ...

Pantai Banyu Tibo


banyu tibo
Mungkin Anda sudah bosan dengan suasana pantai yang itu-itu saja? Bermain pasir, berenang. Kalau Anda adalah anak pantai sejati, pantai Banyu Tibo yang berada di desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Pacitan, Jawa Timur ini adalah pantai yang wajib Anda kunjungi. Di pantai ini Anda tidak hanya bisa bermain pasir atau berenang. Anda bisa menikmati pemandangan yang sangat jarang ada di pantai, air terjun. Meski mendapat julukan sebagai kota seribu goa, Pacitan juga memiliki deretan pantai-pantai yang cantik. Banyu Tibo adalah salah satunya. Dalam bahasa Jawa banyu berarti air sedangkan tibo artinya jatuh. Nama tersebut merepresentasikan keberadaan air terjun yang berada di pantai ini. Air tersebut jatuh dari atas tebing ke pasir dan mengarah langsung ke laut. Benar-benar pemandangan yang tidak biasa di sebuah pantai Setelah puas bermain dengan pasir dan berenang bersama ombak di pantai Banyu Tibo, Anda bisa merasakan sensasi mandi di air terjun alami di pantai Banyu Tibo sendiri merupakan sebuah pantai berpasir putih. Pantai ini dikelilingi oleh tebing. Di pantai ini juga terdapat banyak batuan karang. Kondisi air di pantai ini juga sangat bersih dan lumayan biru. Tak perlu menunggu berlama-lama untuk segera bercumbu dengan ombak disini. Lokasi pantainya berada di bawah tebing sehingga Anda harus berhati-hari saat berjalan menuju pantai ini. Setelah berhasil melewati tebing, udara sejuk khas pantai akan menyambut Anda
Baca Selengkapnya ...

Pantai Buyutan

pantai buyutanTidak ada habisnya jika membahas Kota 1001 Goa ini. Pacitan, dengan berjuta pesonanya mengantarkan Pacitan seharusnya layak menyandang predikat Bali-nya Pulau Jawa. Betapa tidak, berbagai pesona wisata terhampar luas di Kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Dengan sebutan 1001 Goa ini mungkin juga berlaku untuk 1001 Pantai. Mengapa? Pacitan banyak mempunyai destinasi wisata pantai, mulai Pantai Teleng Ria, Pantai Klayar, Pantai Srau, dan masih banyak lagi pantai indah lainnya. Pantai Buyutan salah satunya, sebuah Pantai yang dikategorikan baru dan masih virgin karena masih belum banyak orang mengetahuinya ini akan menjadi objek wisata baru di Pacitan. Pantai Buyutan terletak di Dusun Tumpak watu, Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, sekitar 35 kilometer dari pusat Kota ini mempunyai panorama pantai yang luar biasa indah. Betapa tidak, pantai ini mempunyai hamparan pasir putih yang memanjang sepanjang garis pantai, serta terdapat tebing yang menjulang tinggi yang menambah daya tarik tersendiri. Pantai ini juga mempunyai batu besar yang menjulang tinggi dengan bentuk yang unik ditengah laut. Hal itulah yang menjadi keunikan dari Pantai Buyutan ini. Pantai yang berwarna kebiruan serta dengan semilir angin yang berhembus menghilangkan rasa panas dari terik matahari yang menyengat. Untuk menuju pantai ini, akses yang mudah adalah melalui jalur ke Goa Gong. Jalan masuk ke pantai awalnya beraspal, namun selanjutnya akan menemukan jalan rabat serta makadam. Walaupun jalannya masih tergolong sulit, namun akan terbayar sudah kelelahan kita setelah meihat pantai ini dari atas tebing tinggi. Untuk menuju bibir pantai, kita harus turun dengan disuguhi sebelah kanan langsung dengan tebing tinggi, karena turun ke pantai dapat dikatakan menuruni tebing yang sangat curam dengan jalan setapak, serta kiri dengan hamparan laut selatan yang mempesona. Namun, jangan kawatir, jalan dari atas tebing menuju bibir pantai telah mendapat perhatian Pemkab Pacitan. Saat ini tengah dibangun jalan yang bagus untuk memudahkan wisatawan mencapai pantai tanpa harus bersusah payah. Dengan akses jalan yang mudah, maka akan menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Pantai Buyutan ini. Pemerintah Kabupaten saat ini telah mempunyai keputusan yang baik untuk meningkatkan wisata Pacitan agar semakin baik dan dikenal masyarakat. Namun yang lebih penting adalah pengelolaannya serta sarana promosi ke khalayak yang juga harus ditingkatkan.
Baca Selengkapnya ...

Minggu, 04 Januari 2015

Industri Tahu Tuna Pak Ran Pacitan

PACITAN—Mengelola bisnis industri kuliner memang menjadi keunggulan tersendiri, apalagi jika kuliner tersebut dipadukan dengan potensi wisata alam. Hal itu juga yang dialami oleh pengelola Tahu Tuna Eza Mandiri, Pak Ran dan istrinya, Sri Sumiati. Berbekal ketekunannya mengelola olahan tuna, berupa tahu, otak – otak hingga nugget, omzet yang dicapai keluarga ini milyaran rupiah. Cara yang dilakukan Pak Ran dan Sri Sumiati adalah melihat potensi, bahwa tahu merupakan makanan ringan yang sangat akrab dengan lidah Indonesia. Selain kandungan proteinnya tinggi, tahu juga banyak dikonsumsi karena harganya yang murah. Kemudian, Pak Ran menambah adonan tuna sebagai bahan pengisi tahu. Diketahui, Sri dan Pak Ran menggeluti bisnis olahan ikan tuna sejak 2009. Tiap hari, Ibu Sri mampu menghasilkan tahu tuna sebanyak 1.500 bungkus. Tiap bungkusnya berisi 10 buah tahu tuna yang siap makan. “Biasanya setiap akhir pekan penuh mas disini, buat oleh – oleh wisata dari Pacitan, karena kebetulan disini dekat dengan pantai, sehingga mudah aksesnya,” kata Sri kepada Portal Pacitanku belum lama ini. Yang menjadi niai plus dari Tahu Tuna Eza Mandiri adalah keterbukaannya dan keramahan terhadap pelanggan yang berniat mengunjungi kompleks tahun tuna Eza Mandiri Pak Ran. “Kami terbuka bagi siapa saja mas, bahkan di tempat kami produksi seringkali digunakan untuk pelatihan industri kreatif, baik mahasiswa maupun instansi,” jelasnya. Saat Portal Pacitanku berkunjung ke sentra Produki Tahu Tuna di Kelurahan Sidoarjo, Pacitan, sepiring tahu tuna hangat nikmat disuguhkan, sehingga menambah akrab perbincangan dengan Sri Sumiati. “Alhamdulillah mas, kita juga sudah buka cabang hampir di berbagai daerah di Jatim, Jogja, Jateng dan beberapa tempat lain di Indonesia,” aku Sri. Dikarenakan omzet yang semakin membesar, Pak Ran bukan hanya pengusaha di bidang tahu yang sukses, lebih dari itu Pak Ran sering mengisi motivasi wirausaha di berbagai tempat di Indonesia. “Beliau beberapa kali diundang mengisi motivasi usaha, di Jakarta di Sulawesi dan beberapa tempat lainnya,” pungkasnya.
industri tahu tuna
Baca Selengkapnya ...

Industri Batu Mulia "Batu Akik"

DONOROJO—Sudah bukan rahasia lagi jika Pacitan adalah kota dengan sejuta potensi. Selain potensi wisatanya yang banyak dan prospektif, potensi kerajinan asli daerah pesisir selatan Jawa Timur ini juga menjadi andalan untuk mendongkrak perekonomian daerah. Adalah kerajinan industri batu akik Pacitan, yang keberadaannya sangat terkenal di seluruh penjuru tanah air, menjadi referensi para pecinta batu akik untuk berduyun – duyun mengunjungi pusat kerajinan batu akik Pacitan, di Desa Gendaran, Donorojo. Banyaknya potensi batu mulia di daerah ini membuat warga sekitar segera mengolahnya menjadi kerajinan industri seni bernilai tinggi. Bahkan saking banyaknya, hamper setiap warga di Desa Gendaran membuat industri rumahan sendiri untuk menjual batu akik Pacitan. “Kurang lebih ada sekitar 50 rumah disini yang membuka sendiri kerajinan home industry batu akik Pacitan,” kata Adi, salah satu pengrajin batu mulia Pacitan dari Desa Gendaran, Namun demikian, potensi batu akik Pacitan belum berkembang secara maksimal. Itu terlihat dari pengelolaan salah satu produksi batu mulia khas Pacitan ini yang hanya dikelola mandiri atau swadaya masyarakat setempat. “Kita sih bisa mengelola sendiri, namun ya hasilnya seperti ini, kalau hari biasa agak sepi pembeli, tapi kalau pas hari pasaran setiap Kliwon, kita menjual akik di Pasar Sukodono lumayan ramai mas,” tandas Adi. Gendaran yang merupakan salah satu Desa di Kecamatan Donorojo ini memang memiliki keunggulan potensi, yakni potensi batu akik atau batu mulia yang tidak dimiliki desa – desa lain di Pacitan. Sejak dahulu batu akik Gendaran yang menjadi trade mark Batu Akik Pacitan banyak dikenal di Indonesia, dan bahkan pemasarannya sudah sampai ke luar negeri. “Biasanya para wisatawan bule itu mas yang sering membawa koleksi batu mulia ke sini atau ke pasar Sukodono. Namun tak jarang juga mereka memborong batu akik di tempat wisata langsung, seperti di Goa Gong, Goa Tabuhan, atau Pantai Watukarung. Kalau kesini keunggulannya harganya bisa lebih murah karena di sentra produksinya langsung,” pungkasnya.
industri batu mulia
Baca Selengkapnya ...

Industri Batik Tulis Pacitan Berkembang Jadi 12 Sentra Produksi

Industri kecil batik tulis Pacitan, Jawa Timur, selama beberapa tahun terakhir berkembang menjadi 12 sentra produksi, menyusul besarnya peluang usaha tersebut melalui penciptaan motif modern. Sedangkan omzet yang dibukukan para perajin batik tulis di kabupaten tersebut tahun ini diperkirakan mencapai Rp10 miliar, setelah pada 2011 terealisasi omzet Rp8,1 miliar dengan wilayah pemasaran di Pulau Jawa dan Bali. Kepala Seksi Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pacitan Susanto kegiatan pembatikan di wilayah tersebut telah digeluti para perajin sejak puluhan tahun lalu, dan semakin berkembang seiring populernya kain batik. Menurut dia, pihak Diskoperindag telah melakukan pelatihan teknis pembatikan (pewarnaan maupun penciptaan motif baru) serta fasilitasi pameran di kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Langkah tersebut dimaksudkan meningkatkan akses pemasaran. “Jumlah perajin batik di wilayah kami terus bertambah dan kini terbentuk 12 sentra produksi di berbagai kecamatan. Pada 2011 usaha itu menyerap 366 tenaga kerja, tahun ini tentunya telah bertambah lagi,” ujarnya, Rabu (25/09 2013). Berdasarkan data Diskoperindag Pacitan, omzet industri batik di wilayah tersebut pada 2011 mencapai Rp8,1 miliar melalui penjualan 28.400 potong kain batik. Sedangkan omzet tahun lalu belum terdata, tetapi diyakini naik terus dan tahun ini diperkirakan mencapai sekitar Rp10 miliar. Harga jual batik tulis Pacitan berkisar Rp125.000 – Rp1,3 juta per potong, pemasarannya menjangkau Surabaya, Jakarta, Bali serta di Pacitan sendiri. Menurut Samuri, produsen batik di Sentra Batik Sukoharjo, Kab. Pacitan, motif khas batik tulis Pacitan adalah buah mengkudu dipadukan dengan motif daun-daunan, kemudian dikreasikan berupa beberapa motif modern. “Motif lama seperti sidoluhur, sidomukti, kawung, tidak diminati lagi oleh konsumen, maka kami menciptakan motif-motif baru dengan pewarnaan mencolok seperti parang pace, long ayu, lumbu-lumbu, terate dan lainnya,” ujarnya.
industri batik
Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 03 Januari 2015

Pantai Klayar

Meskipun belum terkenal, Pantai Klayar adalah sebuah pantai yang sangat indah dan eksotik. Se-eksotik apa sih? Well, walau enggan mengakuinya, menurut YogYES Pantai Klayar ini lebih eksotis daripada Parangtritis, pantai paling terkenal di Jogja. Klayar terletak kurang lebih 45 km sebelah barat Pacitan dan dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun mobil. Perjalanan menuju ke sana adalah sebuah tantangan tersendiri yang akan memacu adrenalin karena jalan yang sempit dan rusak di beberapa bagian, kelokan tajam serta rute naik turun perbukitan. Ada beberapa ruas dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim. Namun demikian, keindahan pemandangan bukit dan lembah hijau akan menemani sepanjang perjalanan. Pantai ini masih sangat sepi. Jika datang bukan pada hari libur, Anda hanya akan menemukan beberapa nelayan yang sedang memancing. Hamparan pasir putih membentang dengan ombak sejernih kristal memecah di bibir pantai, diapit bukit karang di kanan dan kirinya. Anda bisa naik ke bukit karang di sebelah kanan dan menikmati pemandangan landscape Klayar yang indah dari sebuah gardu pandang. Puas menikmati Klayar dari atas, berjalan-jalan menyusuri pasirnya yang putih menjadi pilihan yang paling pas. Berjalan ke arah timur, Anda akan bertemu dengan sebuah sungai kecil yang mengalir membelah pantai untuk kemudian menyatu dengan air laut. Menyeberangi sungai ini menjadi sensasi tersendiri yang mengasyikkan. Di beberapa titik kedalamannya mencapai paha orang dewasa. Tidak jauh dari muara ini, sungai lain yang lebih kecil namun tidak kalah cantik mengalir tenang membentuk muara yang kedua. Dasarnya berpasir hitam dengan garis-garis pasir putih yang terbawa dari pantai. Seruling Laut, Batu Karang Sphinx, dan Karang Bolong Di ujung timur Anda akan disapa oleh sebuah laguna yang jelita. Diapit 2 gugusan batu karang, laguna ini terlihat indah dengan gulungan ombak jernih yang menghantam dinding karang dan kemudian memecah dan berputar di hamparan pasir putih. Laguna kecil ini memang mempesona dan membuat betah berlama-lama duduk santai memandangnya. Ombak berkali-kali menghempas batu karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek air terjun di dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik. Batu-batu karang menjulang tinggi di sebelah timur laguna. Salah satunya kalau diperhatikan mirip dengan bentuk Sphinx. YogYES sempat memotretnya dan menunjukkannya kepada seorang teman yang berasal dari Mesir. Dia pun mengakui kemiripan ini. Menjelajahi area karang di belakangnya, terlihat beberapa lubang kecil berisi air yang nampaknya menjadi rumah bagi kepiting-kepiting kecil. Nun jauh di sebelah kanan, nampak bukit karang dengan terowongan alami di bawahnya. Jangan kaget ketika di belakang Anda tiba-tiba sebuah air mancur menyembur ke atas. Lagi-lagi sebuah fenomena alam luar biasa. Ada sebuah celah di batu karang ini. Ketika ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut. Ingin berlama-lama menikmati keeksotisan Klayar? Anda bisa mencoba spot favorit YogYES. Naik ke pinggang batu karang sphinx yang cukup lebar dan duduk di sana sambil menikmati gulungan ombak laguna dengan efek air terjunnya di sebelah kanan, air mancur alami di sebelah kiri, karang bolong nun jauh di sana, dan bentangan laut sejauh mata memandang. Rebahkan tubuh dan tutuplah mata. Dengarkan laut bernyanyi untuk Anda dengan deburan ombaknya, dan Anda pasti langsung jatuh cinta.
pantai klayar
Baca Selengkapnya ...
Designed By VungTauZ.Com