Gerabah Wong Ndeso Lebih Indah
Tak
benar kalau hasil produksi wong ndeso itu berkualitas rendah. Ini
dibuktikan pengrajin gerabah Desa Purwosari, Pacitan yang berhasil
membuat gerabah lebih halus dan lebih indah sehingga dengan mutu produk
yang lebih berkelas banyak diminati pembeli yang datang dari berbagai
daerah di luar Pulau Jawa.
Dibanding produksi dari pabrik yang memanfaatkan teknologi tinggi,
para pengrajin gerabah desa ini mampu mempertahankan karyanya dengan
meningkatkan ketrampilannya melalui pendidikan dan pelatihan. Menurut
mantan Kades Purwosari, Sriono pihaknya sering mendatangkan pelatih dari
Kasongan, Bantul Yogya dan Bayat untuk mendidik warganya agar mampu
memproduksi gerabah lebih bagus baik dari sisi disain maupun kualitas
produk.
“Untuk meningkatkan daya saing, kita pernah kita mendatangkan tenaga
pelatihan dari Kasongan Bantul Yogya dan Bayat untuk memberikan
ilmunya. Sekarang hasilnya bisa kita lihat, gerabah Purwosari tak kalah
kelasnya dengan gerabah daerah lain,” katanya.
Kepala Desa Purwoasri Andi Rahmanto mengatakan kreatifitas warga
diteruskan dengan bantuan program PNPM yang berusaha menjadikannya
sebagai daerah tujuan wisata. Sebuah gerai dibangun dan di dalamnya
telah diisi produk kerajinan gerabah yang disedikan bagi pembeli dating
dari luar daerah. “Dengan adanya bantuan PNPM Pariwisata sekarang sudah
punya gerai, bahkan sudah ada pengisian barang. Untuk
tamu atau pembeli dari luar kota bisa langsung datang ke gerai kami,” pintanya.
Kerajinan gerabah di Desa Purwosari adalah kaum perempuan. Menurut
seorang pengrajin Sulastri (39), di tangan wanita, sebuah karya akan
terlihat lebih artistik karena dikerjakan lebih cermat penuh dengan
sentuhan rasa seni tinggi. “Dibuatnya secara tradisional dengan tangan
dan perasaan hati untuk membentuk karya seni bercita rasa tinggi”, jelas
Sulastri.
Selain lebih indah, gerabah Purwosari turut memberi andil dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga, sebab setiap rumah di desanya
dipastikan memiliki usaha gerabah sebagai mata pencaharian utama selaian
bertani. “Setiap rumah mempunya usaha ini sebagai mata pencaharian,”
kata Sulastri.
Di
tangan Sulastri, tanah liat disulap menjadi cobek, anglo, penutup
wajan, pot, patung dengan beragam ornamennya serta bentuk-bentuk lainnya
yang berbahan baku tanah. Hasil karyanya pun dijual dengan harga yang
bervariasi mulai dari Rp 1000 sampai Rp 700 ribu/buah. “Saya cuma bikin
mentahan lalu saya kirim ke pengepul untuk di bakar’, terang Sulastri.
Untuk penghasilan per bulan dari barang yang saya setorkan ke pengepul
sekitar Rp 500.000, itupun tergantung banyaknya yang saya setor. Apalagi
kalau musim penghujan tidak ada matahari, jelas produksi kami menurun,”
tuturnya.
Tak kalah penting sebagai penunjang usaha para pengrajin yang
semuanya wanita telah didirikan koperasi wanita “Maju Asri”. Meski masih
berumur jagung, koperasi yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur
Jatim Soekarwo kategori,” Bekerja Sangat Baik Tahun 2009″ telah memiliki
om-set diatas seratus juta. Selain gerabah, Purwosari juga menghasilkan
genteng pres untuk memenuhi kebutuhan warga Pacitan.
PERAJIN gerabah di Desa Purwosari, Pacitan menghasilkan karya lebih
indah. yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Di sisi lain,
produsen genteng pres sulit untuk memenuhi permintaan lokal, karena
terkendala faktor cuaca, bahan baku serta peralatan yang masih kurang.
Menurut Turijan (50) dia membangun usaha genteng pres di Desa
Purwoasri Dusun Padi Kec. Ke-bonagung Pacitan sejak 1982 dan sampai
sekarang masih menjadi penopang ekonominya. Setiap bulan dia mendapat
dua kali pemesanan dengan harga Rp 900/buah. “Kalau musim panas,
hasilnya bisa maksimal, tetapi jika musim hujan, jumlah produksinya
turun,” terangnya.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan lokal, kami sangat memerlukan alat yang
memadai maupun sistim pengeringan yang optimal. Dengan tambahan alat
pres ini diharapkan produksinya meningkat. “Permintaan saya adanya
bantuan cetakan genteng, sebagian sudah ada yang dapat bantuan dari
instansi terkait, namun belum semua dapat,” terang Turijan.
Baca Selengkapnya
...